Header Ads

Korban Hujan Es Mulai Perbaiki Rumah

loading...
loading...
Agam, Padek—Pasca diterjang hujan es, Rabu ( 21/5) lalu, masyarakat di Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam mulai memperbaiki rumah mereka . Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 77 bangunan rusak akibat bencana. Pemerintah Kabupaten Agam telah menetapkan status tanggap darurat selama satu minggu pasca terjadinya peristiwa tersebut.
Pantauan Padang Ekspres, kemarin ( 23/5), sejumlah masyarakat telah mulai memperbaiki kerusakan rumah mereka. Namun, sebagian masyarakat masih ada yang membiarkan kondisi rumah mereka rusak dan hanya menutupi dengan terpal yang diberikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam.
"Untuk menyikapi potensi bencana susulan, mulai hari ini (kemarin red) kita nyatakan status tanggap darurat dan membuat posko bencana di pos II BPBD Sungaitanang," kata Kalaksa BPBD Agam, Bambang Warsito saat memberikan bantuan darurat kepada korban, di dampingi Dinas Sosial Agam dan Camat Banuhampu, kemarin.
Bambang menyebut, bantuan yang telah diberikan merupakan bantuan awal. Pihaknya meminta camat, wali nagari dan wali jorong untuk mendata dan memberikan laporan akurat terkait kerusakan yang terjadi.
"Saat kejadian, Bupati sedang berada di Jakarta. Bupati menginstruksikan memberikan bantuan awal atau bantuan darurat. Setelah kita mendapatkan data pasti, kita akan langsung tindaklanjuti," ungkapnya.
Selain merusak rumah, bencana angin kencang yang terjadi di Nagari Sungaitanang, Cingkariang, Ladanglaweh dan Padanglua ini, juga membuat dua anak di panti asuhan Nurul Haq Ladanglaweh, Padanglua cidera. Kemudian, satu warga Nagari Sungaitanang harus di bawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) karena tersengat listrik saat hendak memperbaiki atap rumahnya setelah kejadian.
"Untuk dua anak panti asuhan, cidera yang dialami tidak parah, hanya lecet di bagian tangan. Namun, warga yang tersengat listrik, informasi yang kita terima harus menjalani operasi. Hari ini kita juga akan melihat korban di RSAM," ujarnya.
Tidak hanya itu, angin kencang di sertai hujan es Juga merusak sedikitnya 13,25 hektare lahan pertanian masyarakat. Akibatnya, padi sayu-sayuran masyarakat tidak bisa di panen.
Pimpinan Panti Asuhan Nural Haq, Nurul Hafiyah mengatakan, akibat angin kencang, atap kamar dan isi kamar rusak berat. Kondisi tersebut membuat sebagian anak di panti asuhan mengungsi tidur ke mushala.
"Yang kena itu kamar perempuan. Kasur tidak bisa di pakai lagi dan anak terpaksa tidur di lantai," ujarnya.(k)
loading...

No comments