Sejarah Minangkabau Tua (part I)
loading...
loading...
01). Pembagian sejarah purba Minangkabau.
R Soekmono yang merujuk kepada HR Vaan Hal hern
membagi sejarah Indonesia zaman pra sejarah kepada,
Zaman batu terdiri dari,
a)
Zaman batu
tua (palae lithicum) ialah dimana manusia memakai peralatan batu yang tidak
diolah untuk kepentingan kehidupannya..
b)
Zaman batu
tengah (meso lithicum) ialah dimana manusia memakai peralatan batu yang telah
dioleh secara kasar, tulang atau kulit kerang untuk kepentingan kehidupannya..
c)
Zaman batu
baru (Neo lithicum) ialah dimana manusia memakai peralatan dari batu
yang lebih halus, mereka telah bercocok tanam secara sederhana dengan memakai
peralatan batu
Zaman logam terdiri dari
a)
Zaman
tembaga, ialah dimana manusia telah bercocok tanam dan berburu dengan memakai
alat dari tembaga.
b)
Zaman
perunggu.ialah dimana manusai telah bercocok tanam dan berburu dengan memakai
alat dari perunggu..
c)
Zaman besi
ialah dimana manusia tealah bercocok tanam dan berburu dengan memakai alat dari
besi..
Rp Soejono membagi zaman pra sejarah kepada,
a)
Masa berburu
tingkat sedehana. Manusia hidup dengan berburu, membunuh buruannya memukul
dengan batuyang tidak diolah.
b)
Masa berburu
tingkat lanjut. Manusia membunuh buruannya dengan memakai batu yang telah
diolah, dengan memakai batu diujung tombak kayu.
c)
Masa
bercocok tanam sederhana. Hidup mulai menetap bercocok tanam dengan memakai
alat dari batu.
d)
Masa
Perundagian. Hidup menetap dengan bercocok tanam dengan memakai alat dari
logam..
Berbeda dengan pendapat dua orang diatas, ada lagi
orang membagi zaman pra sejarah Minangkabau dengan cara lain dengan dasar pertimbangan Sumatra bagian Tengah terdiri dari hutan
lebat belukar padat, bukitnya terjal, kehidupan berburu sangat sulit dan
rumit.. Dihutan dan belukar itu penuh dengan buah buahan dan daun yang baik
untuk dimakan.. Penduduknya lebih gampang hidup dengan mencari buah dan daun
kayu yang enak dan baik untuk dimakan dari berburu binatang.. Berburu binatang
kecil hanyalah sebagai tambahan makanan berupa daging.. Yang menjadi kesulitan
mereka, begitu lebatnya hutan ialah jika mereka keluar agak menjauh, akan
sangat sulit mecari jalan untuk kembali pulang menemui isteri dan keluarganya..
Apa lagi kalau mereka telah berjalan sampai 2 jam atau lebih.. Kehidupan zaman
Pra sejarah Mimangkabau dibagi kepada dua yaitu kehidupan nomaden hutan dan kehidupan ladang berpindah.. Setelah kedatangan bangsa asing
membeli hasil hutan seperti kampher, lada, getah kayu labuai dan lainnya
kehidupan nomaden hutan tetap berlanjut dengan cara yang lebih modern.. Sebagian
masyarakat hidup dengan ladang berpindah.. Kemudiannya mereka hidup dengan ladang
menetap dengan system pertanian yang modern.,.
Kehidupan nomaden hutan ini masih dipakai oleh kelompok kelompok orang
terbelakang sampai dizaman merdeka..
02). Bangsa pertama
Minangkabau..
Sama seperti
orang Arab dan India dan bangsa bangsa purba mempercayai moyang mereka turun
dari langit melalui gunung yang tinggi..
Orang Arab menyatakan moyang mereka Adam dan Hawa turun dari surga dilangit,
Adam melalui Thaif berpisah dengan Hawa
bertemu dipuncak Jabal Rahmah dengan
Hawa.. Orang India mempercayai moyang mereka turun dari Nirwana ke gunung
Himalaya.. Orang Jepang mempercayai moyang mereka berasal dari matahari turun
ke bumi melalui puncak gunung Fuji.. Orang Minangkabau mempercayai moyang
mereka turun dari langit melalui puncak gunung Merapi yang mereka tuangkan
dengan pepatah,
Di mano
titiak palito
Dibaliak
telong nan batali
Di mano
asa moyang kito
Di puncak
gunuang marapi
Dari puncak
gunung Merapi turun berkembang biak dan menyebar kesekeliling di dataran tinggi
tiga gunung (Tri Arga) Merapi, Singgalang dan Sago.. Wilayah ini disebut
MInangkabau inti (Minangkabau al biththah), wilayah diluarnya disebut Minangkabau rantau (Minangkabau
az zawahir).. Menurut Rasyid Manggis dalam bukunya Minangkabau sejarah ringkas
dan adatnya, Minangkabau telah ditempati manusia semenjak 6000 SM.. Menurut Dt
Sanggono Dirajo dalam bukunya adat Minangkabau tanah asal Minangkabau sekitar
gunung Merapi Singgalang dan Sago ditempati manusia semenjak abad ke 50 SM..
Pada Lautan besar seperti lautan
Hindia ini didaerah khattul istiwa terjadi arus laut arah kebarat.. Pada daerah
utara dan selatan terjadi arus laut arah ke timur.. Jika kita menaiki kayu
ringan yang terapung di Yaman kita akan sampai di Sasak atau Katiagan atau di
Tiku, didekat khattul istiwa.. Begitulah bangsa ^Aad pada abad ke 60 SM dengan
menaiki rakit saja di Yaman mereka sampai di Katiagan.. Begitulah cerita yang
disampaikan pada tulisan pinggir buku undang adat Minangkabau yang pernah saya
punyai.. Selanjutnya buku Undang adat tersebut menceritakan,
Negara ‘Aad didirikan oleh ‘Aad
keturunan Aus bin Iraam bin Semit bin Nuh didaerah Al Ahkaaf yang banyak sumur
dan subur dengan kota Iraam yang megah dan indah dengan bangunan bangunan yang
tinggi bertingkat banyak.. Mereka telah
berbudaya Loyang dan tembaga.. Negara ‘Aad ini lah budaya sesudah Nuh, mereka
telah mengenal kapal..
Q.7/69.
(khulafa’a mimba’di kaumin Nuh) = pengganti sesudah kaum Nuh..
Karena kemajuan yang mereka capai mereka
menjadi angkuh, mereka berlaku tidak adil sebagian umatnya mereka mulyakan dan
sebagian mereka hinakan.. Mereka mempersekutan Allah dengan sesuatu.. Tuhan
kirimkan nabinya Hud kaum mereka sendiri untuk mengingati mereka.. Hud sampaikan
kepada mereka, sembah Allah tuhan yang Esa jangan mempersekutukannya dengan
sesuatu.. Berbuat adllah terhadap sesama manusia.. Hud mereka tolak dan mereka
hinakan..
Tahun 5 000 SM bangsa ^Aad dibinasakan
oleh Allah dengan
Q.6/6
(biriihin sharsharin ^aatiyyatin) = (angin dingin yang membinasakan
apa yang dilaluinya) ,selama
Q69/7
(Sab^a layaalin
watsamaaniyata’ayyamin) = 7 malam dan 8 hari..
Binasalah apa yang dilaluinya, manusia,
binatang, tumbuh tumbuhan semuanya mati,
bangunan bangunan yang mereka bangun runtuh, batupun pecah menjadi pasir..
Sekarang daerah itu disebut Rub al Khaali yang artinya yang hening bening tak ada yang dapat hidup apapun, yang ada
hanya pasir yang berpindah pindah karena angin.. Nabi Hud atas petunjuk tuhan
menyelamatkan orang orang yang beriman kepadanya, membawa mereka ke selatan..
Disana membangun Negara baru, orang orang yang menyembah Allah tuhan yang Esa
dan berlaku adil kepada masyarakatnya.. Negara baru itu mereka sebut ^Aad ats
tsani (^Aad kedua).. Meraka berkembang menguasai wilayah yang luas dari Oman di
teluk Parsi, Yaman sampai ke Tihamah dilaut Merah. Bani Jurhum yang menjadi pedagang perantara
Yaman dan Syam di zaman Ibrahim adalah keturunan bangsa ‘Aad kedua ini..
Diantara mereka dari pantai Yaman dengan
kapal kecil mengikuti arus dan angin
laut sampai dipantai tengah pulau Sumatra.. Mereka berlabuh di Katiagan,
memasuki sungai yang mengalir ke barat, sungai Masang, sampai di suatu dataran
tinggi lembah tiga gunung (tri Arga).. Mereka menetap disana.. Mereka itulah
nenek moyang pertama orang Minangkabau.. Dari sana mereka menyebar sekeli8ling
gunung Merapi kebarat mencapai kaki gunung Singgalang dan ke timur mencapai
kaki gunung Sago.. Tempat mereka disebut lembah tiga gunung (Triarga) gunung
Merapi Singgalang dan Sago..
Rasyid Manggis Dt Rajo Pangulu dalam bukunya Minangkabau, sejarah Ringkas,
dan adatnya Penerbit Sri Dharma (tahun 1971) menyatakan pada lk 6000 SM
Minangkabau telah ditempati oleh manusia..
Sesuai dengan kondisi alamnya mereka
hidup nomaden hutan, mengambil buah dan daun kayu untuk dimakan, sebagai
makanan tambahan, mereka tangkap binatang kecil seperti kelinci dan lainnya.. Selain
itu mereka mengambil getah kayu (terutama kampher dan lainnya menurut pesanan)
dan buah belukar (terutama lada dan lainnya) untuk mereka tukar dengan bangsa
asing yang datang melalui sungai.. Minangkabau hutannya lebat, bukitnya terjal,
belukarnya padat, kalau berangkat masuk hutan mencari buah, berburu lebih 8 km
(2 jam perjalanan) atau berpindah bukit,
mencari getah kayu untuk ditukar dengan dengan bahan keperluan lain sulit
kembali mencari tempat dari mana dia berangkat.. Sehingga isteri yang dia
tinggalkan sulit ditemukan kembali, walaupun isteri itu lagi hamil.. Kadang
kadang sampai berbulan bulan tidak dapat pulang, atau tidak pulang sama
sekali.. Didalam menghutan itu dia telah bertemu dengan perkampungan lain..
Disana dia mengambil isteri lagi.. Karenanya isteri yang ditinggalkan kalau
suami telah berangkat dari rumah, tidak kembali beberapa hari dianggap suami
tidak akan kembali lagi, si isteri dapat saja mencari suami lain.. Si anak
tidak akan dapat mengenal orang yang membuahi ibunya, dia tidak akan mengenal bapaknya..
Dengan demikian hidup mereka menjadi matrilineal..
Dihutan banyak tumbuh liar kayu yang
berbuah dapat dimakan mentah (tanpa dimasak) dan banyak pula kayu kampher,
kemenyan, labuai dan dibelukarnya banyak tumbuh lada.. Kampher dan lada itu
semenjak zaman purba kala banyak dibutuhkan di daerah sekitar laut Tengah..
Dihutan itu juga banyak berkeliaran binatang yang dapat dimakan seperti,
kambing rusa, kijang, kelinci, kancil, kerbau, sapi, badak gajah dan juga
banyak binatang ganas seperti harimau.. Binatang berbisa seperti ular, kala, juga banyak.. Kehidupan penduduk Minangkabau
itu menghutan, mencari buah/daun/getah kayu dan sebagai tambahan berburu
binatang kecil.. Kesimpulannya orang Minangkabau
pertama itu keturunan bangsa ^Aad ats Tsani (^Aad kedua), orang yang
diselamatkan oleh nabi Hud.. Mereka ber Ketuhanan yang Maha Esa sehinga peninggalan mereka berupa benda benda sembahan
tidak ada.. Orang orang kemudian mengatakan mereka turung dari langit melalui
puncak gunung Merapi..
Next ---> kajian sejarah selanjutnya ...
Sumber : Minangkabau Darul Qarar : karya H.Asbir.
Dt Rajo Mangkuto
loading...
Post a Comment