Inilah Misi Penghancuran islam di Minang (Jaman Belanda)
loading...
loading...
Kedatangan Belanda ke Indonesia ini mempunyai visi dan misi seperti
dibawah ini,
Visi Kedatangan Belanda ke Indonesia,
1.
Menjadikan seluruh pelosok dunia murid Yesus, dan
membabtis mereka atas nama Roh Kudus dan tuhan bapak..
2.
Mencari untung sebanyak banyaknya dan menguasai
seluruh produksi dan perdagangan rempah rempah..
Kedua visi itu akan dicapai dengan misi sebagi dibawah ini,
1.
Mereka (umat Islam) adalah musuh kamu karena mereka
adalah musuh tuhan..
2.
Paus telah menjanjikan ampunan, apapun yang di perbuat
terhadap mereka (umat Islam)..
3.
Merusak kehidupan mereka (umat Islam) dengan memasok
candu, menuman keras, tembakau dan judi..
4.
Mengadu domba mereka sehingga mereka saling
bermusuhan dan saling beperang..
5.
Memihak kepada kepada salah satu pihak sampai yang lain dikalahkan..
Telah banyak pengalaman mereka di timur tengah dan di Sepanyol untuk mencapai visi mereka..
Untuk mendapatkan keuntungan yang besar sering dilakukan
dengan memaksakan kehendak (dengan kekerasan), perbuatan memaksakan kehendak
itu menimbulkan perang yang memerlukan biaya besar.. Akhirnya untuk mencapai kedua
visi itu mengeluarkan biasa besar.. Sehingga mencapai vivi pertama dan kedua
menjadi bertentangan.. Visi pertama tercapai vici kedua hilang atau sebaliknya
visi kedua tercapai visi pertama hilang.. Selain dari itu terjadi banyak KKN
dalam tubuh petugas palaksana.. Begitulah yang terjadi dalam tbuh VOC mengakibatkan
VOC berakhir dengan bangkrut.. Semenjak perusahaan diambil alih oleh
Pemerintahan Belanda, biaya kekerasan itu menghabiskan hampir semua
penghasilan.. Taktik dan strategi yang paling mempan ialah dan paling murah
ialah, membuat berita bohong, mengadu domba pribumi dengan memakai selebaran
atau majallah..
Perlawanan yang keras itu pada
umumnya datang dari umat Islam.. Karena itu umat Islam harus menjadi perhatian
khusus.. Peraturan Perundang undangan rakyat yang mengacu kepada syariat Islam
adalah Minangkabau dan Aceh.. Jika Minangkabau dan Aceh telah dapat diamankan
berarti Indonesia telah diamankan.. Lebih utama orang Minangkabau, dimana mana di nusantara ini
tercatat ada orang Minangkabau sebagai pedagang sambil menjadi guru pengajar
agama Islam.. Untuk itu diperlukan
ilmuwan theology ketimuran (orientalis) yang matang, ahli dan berpengalaman..
Diantara orang yang yang diketemukan ialah Christian Snouck Horgronje.. Dia
dilahirkan di kota kecil Tholen provinsi
Zeeland negeri Belanda 8 Februari 1857 dilahirkan oleh Anna Maria Visser dengan
bapak Ds JJ Snouck Hurgronje.. J J S Hurgronje adalah pendeta gereja Hervormd
kota Tholen. 26 Juni 1936 dia meninggal Dunia di Leiden.. Tahun 1878 Prof Dr CS
Horgonye telah menamatkan sarjana muda Theologi.. Tahun 1883 dia telah
menyelesaikan Doctor Theologinya.. Dia
bekerja sebagai tenaga ahli tentang agama pada departemen jajahan..
16 Januari 1885 Christian Snouck Horgronje resmi memasuki
Islam dengan membacakan kalimat syahadah di hadapan qadhi Jeddah Isma’il Agha dengan dua orang saksi
gubernur Hijjaz dan wakil khalifah Turki Usmani, dengan nama baru Islamnya
ialah Abdul Gaffar.. Tanggal 2 januari CS Horgronje pindah rumah
dari konsulat Belanda Jeddah, kerumah barunya di Bandung.. Rumah itu dia
tempati berdua dengan teman barunya Raden Abu Bakar Jaya Diningrat, yang biasa bertemu dengannya di Jeddah.. Raden Abu Bakar
seorang Banten yang telah lk 5 th belajar agama di Mekah.. Tanggal 21 Februari
1885 Abdul Gaffar telah berada di Mekah bersama rombongan Hajji.. Dia
menghubungi rombongan haji Indonesia dengan bahasa Indonesia yang baik dia
memperkenalkan diri dengan nama Abdul Gafur.. Banyak kenalannya dari bangsa
Indonesia.. Semua kegiatan bangsa Indonesia di Mekah dia catat.. Selain itu dia
juga belajar lebih memperdalam ilmul kalam dan kebudayaan orang Mekah sendiri..
Setiap tanggal 21 Februari
dirayakan oleh raja Belanda dan para Ilmuwan TheologI Belanda sebagai
hari Leiden berada di Mekah.. 21 Februari 1985, hari 100 tahun Leiden berada di
Mekah dirayakan besar besaran.. Arsip
tentang kegiatan Snouck Horgonje dipamerkan.. Kata Van Konings veld dari
membaca beberapa naskah menimbulkan hasrat saya untuk meneliti kehidupan Pof DR
Christian Snouck Horgonje tersebut,. Tanggal 6 Agustus 1885 Abdul Gaffar
berangkat dengan tergesa gesa dari Mekah, khabarnya Pemerintah Mekah menganggap
Abdul Gaffar tidak sepenuh hati memasuki Agama Islam..
Berita Surabaja courant th 1890 menerangkan bahwa CS Hurgronje telah
menikah dengan anak penghulu besar Ciamis secara Islam dan adat Pariangan
dengan sepengetahuan Residen Pariangan.. Menteri Jajahan dan Gubernur Jenderal
membantah berita itu.. Tanpaknya perkawinan itu adalah suatu strategi yang yang
diatur bersama Gubernur General..
P.SJ. Van Koninggveld setelah
membaca itu dalam arsip di perpustakaan Universitas Leiden, tahun itu juga mulai melakukan penelidikan.. Dia dapat
berhubungan dengan seorang yang bernama Harry Yusuf di Amsterdam (50
tahun).. Dari Penyelidikannya dia
ketemukan riwayat hidup Abdul Gaffar sebagi berikut;
Tahun 1888 Abdul Gaffar kawin dengan Sangkana secara Islam dan adat Pariangan.. Sankana adalah satu
satunya anak perempuan Raden Haji Muhammad Tha’ib, Penghulu besar
Ciamis.. H Muhammad Tha’ib termasuk keluarga dekat isteri Bupati Ci Amis.. Perkawinan dilaksanakan di di pendopo
kabupaten Ci Amis, sepengetahuan Residen Pariangan.. Dari perkawinan ini
lahirlah 5 orang anak, Emah (pr) Umar (lk), Aminah (Pr) dan Ibrahim.. Diwaktu
melahirkan anak yang kelima membawa kematian Sangkana, tahun 1895.. Anak anak
Abdul Gaffur dipelihara oleh Lasmita Kusuma
isteri Bupati Ciamis..
Tahun 1898 Abdul Gaffar mengawini Siti Sadijah anak
dari Haji Muhammad Su’ib yang sehari hari dipanggil Kalifah Apo.. Nama kalifah
Apo di kokohkan dengan nama salah satu jalan di Bandung.. Kekeluargaan Siti Sadijah
banyak dari orang orang yang befungsi sebagai pejabat Bupati, ulama ulama
bahkan mereka itu berasal dari keturunan raja.. Abdul Gaffar menyatu dengan
keluarga ini, suatu keuntungan yang sangat besar bagi Abdull Gaffar.. Sebagai kepala kaumnya ialah Raden Tachiah
Kapolda Jawa Barat.. Masuk Islamnya CS Horgronye adalah sepengetahuan raja
Belanda.. Semenjak tahun 1925 dia menetap di Leiden sebagai seorang Keristen
yang baik sampai meninggalnya tahun 1936.. Sampai begitu yang dilakukan raja Belanda
dan rakyatnya untuk menipu bangsa Indonesia.. Sumber : Minangkabau Darul Qarar : karya H.Asbir. Dt Rajo Mangkuto
loading...
Post a Comment