Header Ads

Inilah Ketetapan Rajo Nan Tigo Selo yang menyelaraskan dengan ABS SBK (generasi minang wajib tahu) part I

loading...
loading...


Ketetapan ketetapan Rajo Nan Tigo Selo
Setelah kesepakatan Marapalam,  adat yang telah lama  dipakai  masyarakat (adat istiadat),  yang tidak sesuai dengan sarak perlu  dibenahi dirombak disesuaikan dengan sara’.. Untuk mental^ah hal tersebut, dibentuk tiga limbago adat yaitu limbago Rajo Alam (kumpula cadiak pandai) berkedudukan di Pag






aruyung, limbago Rajo Adat (kumpulan ilmuwan adat) berkedudukan di Buo,  dan limbago rajo ibadat (kumpulan ilmuwan agama Islam) berkedudukan di Sumpur Kudus.. Masing masing limbago itu dipimpin oleh Rajo Alam, Rajo Adat dan Rajo Ibadat.. Ketiga limbago itu disebut limbago Rajo Nan Tigo Selo dipimpin oleh Rajo Alam.. Keputusan limbago Rajo Nan Tigo Selo disebut Aturan.. Diantara ketetapan Rajo Nan Tigo Selo ialah,

Ø  tulisan dan cara hitungan Minangkabau ialah tulisan dan angka Arab dengan system asyriyah (persepuluhan);
Ø  kalender resmi Minangkabau ialah kalender Hijriyah,
Ø  sandi pendidikan Minangkabau ialah memperbaiki apa yang ada dalam Jiwa dan kitab takambang jadi guru;
Ø   merubah upacara melepas mayat, merubah upacara menujuh hari, mengempat puluh hari dan menseratus hari;
Ø  menyederhanakan upacara baralek gadang,
Ø  membersihkan keturunan,
Ø  mencatat dan membukukan, keuangan,  keputusan, kesepakatan,
Ø  menetapkan undang adat dan tata cara peradilan,
Ø  menetapkan system kepemimpinan kaum terhadap tanah..
Ø  menetapkan system badan usaha dan usaha pasar,
Ø  meluruskan kebiasaan (adat istisadat) yang  menyimpang dari sara’..

Tulisan, huruf dan angka

Sebelum kedatangan bangsa Yunani, Tamil, India Arab dan Jawa  orang Minangkabau telah mempunyai tulisan huruf dan angka.. Semua aksara itu dipakai oleh masyarakat..  Karena pengaruh perdaganagan tulisan Arablah yang terbanyak pemakainya.. Selain itu karena pengaruh agama dan tulisan Arab itu sesuai dengan perkembangan ilmu.. Walaupun demikian kebanyakan masyarakat masih berbudaya lisan kelisan.. Mereka menghafal semuanya dalam kepalanya.. Semua kepentingan masyarakat, kekayaan bersama, penyelesaian sengketa disimpan dalam otak  orang yang mengurusnya.. Oleh pengurus disampaikan lisan kepada orang yang terkait dan masyarakat.. Sering terjadi penyampaian oleh pengurus tak dapat  disetujui oleh yang terkait karena menurut pendapat terkait tidak demikian hal yang terjadi pada waktu proses penyelesaian.. Terjadilah protes protes.. Barang siapa melakukan protes terhadap keputusan penghulu kaum dapat dianggap sebagai keras dari batu dan tinggi dari langit, dia akan dihukum sepanjang adat.. 
Semenjak abad ke 10 SM orang Arab melalui perdagangan Thariqal Bahri telah berhubungan dagang dengan Minangkabau.. Mereka telah membeli kampher dan lada dari Minangkabau.. Abad ke 7 M perdagangan Searoutes itu dikuasai oleh orang Arab Islam..  Barang yang dibelinya dari Minangkbau bukan saja kampher dan lada tapi berkembang meliputi emas, gading gajah, cula badak  dan barang hutan lainnya.. Karena banyaknya hubungan dan kepentingan usaha sering dilakukan pencatatan antara mereka dengan pribumi, mereka memakai   tulisan dan angka Arab.. Abad ke 9 M perdagangan Searuotes dikuasai Arab Islam bersama Cina Islam.. 

  Di zaman nabi Muhammad di Mekah dan Madinah telah kertas, sehingga dalam al qur’an telah disebut kata kata qirtas <Q. 6/7;6/91>..  Tahun 705 di Damaskus telah ada fabrik kertas secara sederhana.. Tahun 755 Al Mansyur mengirim ribuan pasukan Islam membantu kaisar Hsua Tsung untuk mengamankan pemberontakan An Lu San.. Setelah mengalahkan kaum pemberontak tahun 760 sebagian besar pasukan itu kembali ke Bagdad.. Mereka membawa ilmu pembuatan kertas.. Ratusan industry kertas bermunculan.. Industri kertas itu berkembang keseluruh wilayah Islam, bahkan sampai ke Spanyol.. Kota Xativa terkenal sebagi pust industry kertas.

.
 Kata qirtas sebagai tempat menulis menjadi kertas dalam bahasa Minangkabau dan dalam bahasa Indonesia.. Khalifah Walid bin Abdul Malik bin Marwan (705-715 M) mengirim 35 buah kapal armada dagangnya ke Sumatra mencari kampher dan lada.. Mereka membuat pos perdagangan di Muaro Sabak.. Raja Muaro Sabak Lokita Warman dapat mereka yakinkan dan memasuki agama Islam.. Semenjak saat itu Muaro Sabak mulai memakai tulisan/angka Arab itu..
Di abad ke 8 M dididrikan kota Bagdad.. Dalam pendirian kota Bagdad diadakan suatu areal khusus yang dinamakan darul Hikmah (kampung pengetahuan).. Pada darul hikmah (kampung pengetahuan) itu didirikan baitul hikmah (balai  diskusi ilmiah), kutub khannah (gedung bibliotik), bangunan-bangunan sekolahan.. Pada abad ke 11 dibawah koordinasi al mulk Nizham, darul hikmah dirubah menjadi sebuah universitas terbanyak fakultasnya, tersempurna fasilitasnya dizaman itu.. Darul hikmah dilengkapi dengan observatorium menelitian bintang dengan 8 orang tenaga ahli hitung dan perbintangan dibawah pimpinan Umar Al Khaiyam..      Sementara itu di Qahirah  telah berdiri  universitas Al Azhar yang beraliran Syiah.. Hampir  setiap kota besar telah berdiri perguruan tinggi.. Di abad itu bangsa Arab telah memakai perhitungan logariitsma, telah memakai al manasir (lensa).. Dengan lensa mereka memuat microscope untuk meneliti binatang halus.. Dengan lensa mereka membuat telescope (teropong besar jarak jauh) untuk meneliti perjalanan bintang, bulan dan matahari.. Dengan lensa mereka membuat teropong pengukur tanah (handasah)..  Dari penelitian mereka, mereka dapati bumi mengelilingi  matahari satu tahun miladiyah (syamsiyah) selama 365,242217 hari, bulan mengeliling bumi selama satu bulan kamariayah selama  29,530589 hari..  Satu kali bumi mengelilingi matahari lk 12 kali bulan mengelilingi bumi (tahun kamariyah) atau  354,367 068 hari, 10,875149 hari kurang dari tahun miladiyah.. Mereka telah membuat table (al Zij) perjalanan bulan dan bumi itu.. Dari table itu mereka dapat menentukan hari tasrik, satu syawal dan awal Ramadan.. Mereka telah memakai kompas menentukan arah perjalanan, baik perjalanan darat atau perjalanan laut dengan kapal.. Abad ke 8 Muara sabak dan abad ke 9 M raja pulau Penyengat dapat mereka Islamkan.. Muaro Sabak dan pulau Penyengat mereka jadikan sebagai pos perdagangan mereka..
Di abad ke 11 M pemimpin pribumi Kuntu Kampar dan Aru Barumun mendirikan Kesulthanan Islam..  Dengan pos empat tempat ini pedagang Arab leluasa  memasuki pelosok pelosok Sumatra bagian tengah ini mencari barang dagangannya sambil mengembangkan budaya (tulis baca), pengetahuan dan agamanya kepada pribumi.. Kebiasaan berdagang dan merantau mereka menular kepada pribumi, sehingga orang Minangkabau menjadi bangsa pedagang dan perantau.. Bahasa Melayu menyebar keseluruh Nusantara, menjadi bahasa perdagangan di pelabuhan pelabuhan dan pantai pantai..
Diabad ke 12 M seluruh Sumatra bagian tengah dari pantai Timur sampai ke pantai Barat  telah merata penduduk pribuminya menganut agama Islam, mereka  mamakai tulisan /angka Arab.. Di Kuntu banyak didapati kuburan yang bertanggal abad ke 6 H (ke 12 M).  Di abad ke 12 itu raja Pariangan, Dusun Tuo dan raja Bungo Setangkai telah memeluk agama Islam.. Semenjak itu telah berdiri mesjid, surau, tempat orang mempelajari agama Islam seperti, shalat, berpuasa, membaca al quran dan hadits..
Setelah kesepakatan Marapalam, dibuatlah system penulisan bahasa melayu dengan tulisan Arab tanpa mempunyai garis meniru bangsa Arab memakai tulisannya.. Sampai tahun 1948 di mana mana di mesjid mesjid, sekalipun Belanda telah memaksakan penulisan dengan huruf Laten orang Minangkabau masih memakai tulisan dan angka Arab.. Angka Arab memakai system asyratan (decimal /persepuluhan) sebagai mana tulisan arab berarah dari kanan ke kiri, begitu juga angka Arab berarah dari kanan kekiri, dikanan yang kecil makin kekiri makin besar.. Angka pecahan juga demikian.. Lingkaran mereka bagi atas empat ratus derjat, sudut siku jadinya seratus derjat.. Sudut yang lebih kecil dari satu derjat dipakai pecahan decimal..
Sampai abad ke 18 M orang Eropah masih memakai sistem sexagesimal, angka tiga ditulis III, lima ditilis V, sepuluh ditulis X, limapuluh ditulis L, seratus ditulis C.. Dua pertiga ditulis II/III, delapan per tujuh puluh enam ditulis VIII/LXXVI dan seterusnya.. Lingkaran dibagi  360 grade.. Satu grade dibagi 60 minute, satu minute dibagi 60 sconde.. Kedatangan Belanda mengajarkan tulisan /angka laten atau Romawi.. Angkanya tidak memakai system decimal.. Berhitung dengan angka Laten /Romawi ini sangat sulit sehingga angka ini tidak begitu popular..
Angka  Arab  lebih sempurna, lebih  mudah untuk dipakai dalam ilmu hitung dan aljabbar karenanya angka Romawi terdesak oleh angka Arab.. Karenanya juga tulisan huruf /angka Minangkabau  yang asli menjadi terdesak dan dilupakan diganti dengan angka dan cara berhitungya orang Arab .. 
Lanjut ke : Ketetapan Rajo Nan Tigo Selo Part II
Sumber : 

Sumber : Minangkabau Darul Qarar : karya H.Asbir. Dt Rajo Mangkuto 
loading...

No comments