Header Ads

KEPUTUSAN-KEPUTUSAN RAJO NAN TIGO SELO (Generasi Minang Wajib Tahu) PART III

loading...
loading...



Pengiriman juru dakwah keluar daerah Minangkabau..
 Orang orang yang dianggap cukup pengetahuan agamanya oleh Kesulthanan diambil sebagai kerabat dan dikirim kerantau, diberi tugas kesulthanan sebagai pemungut pajak, guru agama atau sebagai juru dakwah.. Terkadang Sulthan menugaskan seseorang jauh diluar rantau sebgai juru dakwah.. Semua orang yang dikirim keluar daerah itu selalu dipantau oleh Sulthan dengan mengirim pemantau-pemantau.. Sering juga kejadian juru dakwah tidak kembali pulang menetap didaerah dimana dia berdakwah.. Mencari isteri ditempat itu dan beranak pinak.. Sering juga disusul oleh juru dakwah lain dari MInangkabau, yang disana juga dia 
Baca Juga :



Atas permintaan masyarakat Jambi pada bulan Jumadil Awal tahun 855 H, bertepatan dengan lebih kurang juni 1458 M oleh Daulat Yang Dipertuan Minangkabau diberangkatkan satu rombongan juru dakwah yang cakap dibawah pimpinan “Datuak Panuko Marajo”.. Dalam perjalanan rombogan ini bertemu dengan kapal dagang Turki membeli lada.. Datuak Panuko Marajo menompang dengan kapal tersebut.. Karena itu banyak orang menganggap Datuak Panuko Marajo berasal dari bangsa Turki.. Rombongan ini dibantu oleh masyarakat membentuk Kesulthanan Jambi dengan Sulthan pertama adalah Datuak Panuko Marajo.. Di Jambi masih diketemukan kelompok-kelompok mayarakat yang masih menyembah patung, seperti  patung Budha.. Situs Muaro Jambi masih mempunyai penghuni yang menyembahnya.. Datuak Panuko Marajo melakukan perjalanan berkeliling dengan pasukannya memberikan penjelasan bahwa benda benda bikinan manusia itu disebut berhalo, agama Islam sangat melarang menyembah atau memuja barhalo itu..  Banyak patung patung yang dia binasakan.. Semenjak itu komplek pemujaan Budha Muaro Jambi ditinggalkan.. Datuak Panuko Marajo sangat terkenal dengan penghancuran barhalo, sehingga dia degelari orang Datuak Panuko Marajo penghancur barhalo.. Lama–lama nama itu tertinggal “Datuak Panuko Barhalo” saja.. Terkenal Sulthan Pertama Kesuthanan Jambi adala Datuak Panuko Barhalo.. Sulthan Jambi selanjutnya tidak ada lagi yang bergelar Datuak.. 
Orang yang dikirim berdakwah atau memimpim darah diluar tigo luak disebut sebagai kuduang karatan, sapiah balahan, kapak radai atau timbang pacahan..
Yang dimasud dengan,
a)    Kuduang karatan ialah, sebagai keuarga matrilineal, diberi gelar sebagai datuak..
b)    Sapiah balahan ialah sebagai keluarga patrilineal  diberi gelar tuanku..
c)    Kapak radai ialah sebagai pembesar kesulthanan diberi pula gelar kebesaran istana..
d)    Timbang pacahan ialah sebagai utusan kesulthanan diberi pula sebuah gelar kebesaran.. 

Terjalinlah hubungan kekerabatan dengan kesulthanan Goa Talao, kesulthanan Bima, kesulthanan Dompu, kesulthanan Sumbawa, kesulthanan, Ternate, kesulthanan Manila, kesulthanan Sulu, kesulthanan Mindanao, kesulthanan Palalawan, kesulthanan Pathani dan kesulthanan Campa..
Kerajaan sapiah balahan diantranya ialah,
Ø  Kerajaan Padang Nunang di Pasaman..
Ø  Kerajaan Parik Batu di Pasaman Barat..
Ø  Kerajaan Kinali di Pasaman Barat..
Ø  Kerajaan Talu di Pasaman Barat..
Ø  Kerajaan Kumpulan di Kumpulan..
Ø  Kerajaan Mandailing di Penyabungan..
Ø  Kerajaan Koto Pinang di Labuhan Batu..
Ø  Kerajaan Panai di Padang Laweh..
Ø  Kerajaan Asahan di Asahan..
Ø  Kerajaan Kuala Pilah di Labuhan Batu..
Ø  Kerajaan Perbaungan di Serdang..
Ø  Kerajaan Barus di Barus..
Ø  Kerajaan Seribu Dolok di Tapanuli..
Ø  Kerajaan Tiku di Tiku..
Ø  Kerajaan Pariaman di Pariaman..
Ø  Kerajaan Kerajaan Sunua di Kurai Taji..
Ø  Kerajaan Koto Tinggi di Pakandangan..
Ø  Kerajaan Pauh di Padang..
Ø  Kerajaan Jambu Lipo di SiJunjung.
Ø  Kerajaan Serambi Sungai Pagu di Solok Selatan.

Upacara upacara adat,
      Acara adat yang bersumber sarak
a.       Hari Raya ^Idul Fitri (1 Syawal).. Adat hari raya ^idul fitri dan hari raya ^idul adhha ialah berma^af ma^afan dan saling berkujung..
b.       Hari raya I’dul Adha (10 Zul Hijjah)..
c.        Isra’ mi’raj Nabi Besar Muhammd SAW 27 Rajab.. Adat merayakan Isra’ dan Mi^raj dilakukan ditempat masyarakat ramai seperti perkantoran, sekolahan, mesjid dan surau.. 
d.       Maulud Nabi besar Muhammad SAW (12 Rabiul Awal).. Adat merayakan Maulud nabi besar Muhammad dilakukan ditempat masyarakat ramai seperti perkantoran, sekolahan, mesjid dan surau.. 
e.       Nuzul qur’an (17 Ramadhan).. Adat merayakan nuzul Qur’an dilakukan ditempat masyarakat ramai seperti perkantoran, sekolahan, mesjid dan surau.. 
f.         Khatam qur’an..  Adat Khatam qur’an dapat dilakukan secara pribadi dirumah masing masing dan dapat dilakukan ditempat pendikan Islam seperti MDA mesjid dan surau..
g.       Musabaqah tilawatil qur’an.. Musabaqah tilawatil Qur’an menurut adat dilakukan ditempat tempat agama Islam seperti mesjid- mesjid, surau- surau,sekolah- sekolah dsb..
h.       Hari Karbela (10 Muharram), Merayakan hari karbela adalah hari merayakan kematian cucu rasullullah Husaian RA.. Pada umumnya yang merayakan ahri karbela aliran sekte Syi^ah.. Karena ituperayaan 10 Muharram dirayakan hanya pada rumah pribadi dan rumah kaum.. ..
i.         Khitan.. Khitan adalah acara pribadi, karna itu acara khitan hanya dilakukan pada rumah pribadi atau rumah kaum..
j.         Petang balimau.. Petang Balimau adalah acara menyambut kedatangan bulan Ramadhan.. Acara ini pertamanya adalah acara adat pada kesulthanan Kuntu, yang diambil alih menjadi acara adat di Minangkabau.. Di Pangkalan acara ini dirayakan besar besaran di mesjid Pangkalan.. Secara pribadi- pribadi pada jam 4 sore semua orang balimau, membersihkan kepalanya dengan harum huruman dengan niat semoga dalam bulan Ramadhan Allah membersihkannya dari segala dosanya.. Dihabis magrib melakukan doa dirumah masing masing..  

Acara jahiliyah yang diadopsi menjadi acara adat..
Acara jahiliyah yang diadopsi dijadikan acara adat ialah acara kematian mendoakan dan melepas mayat.. Acara melepas mayat cara jahiliyah ini terjadi pada hari ketujuh, hari ke empat puluh dan hari keseratus..
Selama seminggu pertama adalah hari maratok.. Keluarga simayat maratok menyanyi nyanyi, menyebut kebaikan si mayat kemulyaaannya, kebesarannya dan semua perangainya baik atau buruk, suara yang sangat merdu.. Jika keluarga si mayat tidak pandai maratok, perbuatan maratok itu diupahkan kepa orang lain.. Sangat terkenal lagu ratok Suayan di 50 Koto, ratok ibu Bagindo Usman di Pasaman..  Untuk melepas orang yang dimulyakan setiap hari disembelih seekor kerbau.. Pada hari ketuhjuh mayat itu dikuburkan.. Supaya mayat itu jangan membusuk, Isi perut dan dada mayat dikeluarkan diganti dengan kapas bercampur kampher..
Menurut kepercayaan mereka pada hari ke 40 roh simayat pulang kerumah kaumnya/keluarganya.. Pada hari itu diadakan pula upacara penyambutan roh tersebut.. Dengan adanya upacara itu roh itu mendapat kelapangan di Nirwana.. Pada hari ke seratus roh tersebut pulang pula kembali..Diadakan pula upacara penyambutan roh itu.. Selanjtnya setiap seratus hari roh mayat orang tua kaum itu pulang minta diadakan upacara supaya mendapat kelapangan di nirwana.. Acara jahiliyah ini dilanjutkan sampai dizaman Islam dengan cara dan  sistem yang dirubah,..
Setelah kedatangan Islam upacara kematian dirubah menjadi sebagai berikut..  Pada hari pertama mayat sudah harus dikuburkan.. Tiga hari berturut turut diadakan pengajian.. Selama tiga hari itu keluarga si mayat tidak boleh mengeluarkan biaya.. Setelah itu diadakan acara menujuh hari, acara meng empat puluh hari dan menyeratus hari.. Semua acara itu adalah acara keluarga/kaum dimana anggota kaum kerabat datang menghadirinya, sebagai tanda berkabung membawa oleh oleh ala kadarnya, biasanya perempuan membawa beras.. Semua acara itu dilakukan dirumah duka, rumah pribadi, rumah keluarga atau  rumah kaum simayat.. Acara kematian ini tidak dilakukan ditempat umum milik masyarakat, seperti perkantoran, sekolahan surau atau messjid.. Jika dilakukan pada tempat umum, perbuatan ini adalah suatu pelanggaran kelazhiman (adat) dianggap sebagai membuat suri baru, suatu kesalahan menengah..
Suatu buktu bahwa acara ke 40, keseratus adalah berasal dari acara jahiliyah ialah,  Pada tgl 14 Mai 2011 ini telah meninggal seorang perempuan keluaga pura Ubud di Bali.. Acara pembakaran mayatnya dilakukan pada hari keseratus yang jatuhnya tgl 21 Agustus 2011.. Semenjak tgl 18 Agustus telah dilakukan acara besar besaran arak-arakan mayat tersebut dengan biaya yang  puluhan milyaran rupiah.. 

Sumber : Minangkabau Darul Qarar : karya H.Asbir. Dt Rajo Mangkuto



loading...

No comments